EMBlog. Sebagian besar masyarakat Desa Eyat Mayang Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat menggunakan sistem septik tank dengan peresapan ke tanah dalam penanganan limbah domestik. Saat ini lebih dari 70 % masyarakat di Desa Eyat Mayang menggunakan septik tank dalam Bentuk Buis dan Bata Merah. Adapun Jenis septik tank yang digunakan saat ini sangat diragukan keamanan pencemarannya terhadap sumur gali disekitarnya. Banyak septik tank yang kondisinya lama dan tidak pernah dikuras. Pemukiman Di Desa Eyat Mayang sudah sangat padat sehingga jarak antara septik tank dengan sumur gali makin rapat.
Di Desa Eyat Mayang, sekitar 19 % rumah tangga memiliki sumur yang berjarak kurang dari 7 meter dengan tangki septik tank Dari Buis dan Bata Merah. Dan sekitar 13 % rumah tangga memiliki sumur yang berjarak antara 7 – 10 meter dari tangki septik tank serta hanya 5 % yang memiliki sumur berjarak lebih dari 10 meter dari tangki septik tank. Hasil dari pengecekan tim Kesehatan UPT BLUD Puskesmas Eyat Mayang menunjukan bahwa banyak sumur gali telah tercemar oleh bakteri E.Coli terutama di daerah padat penduduk seperti Di Dusun Jelateng Barat misalnya, ini Perlu diketahui bahwa pencemaran bakteri Coli-form mempunyai dampak pada kesehatan yang cukup serius.
Memperbaiki kondisi tersebut, perlu upaya-upaya yang tepat dalam pengolahan air limbah. Air limbah rumah tangga yang berasal dari WC, bekas cucian, dapur, apabila tidak diolah dengan tepat maka akan menyebabkan pencemaran air tanah yang akan berdampak pada kesehatan manusia. Genangan-genangan air limbah juga dapat meningkatkan risiko perkembangan vektor penyakit seperti tikus, kecoa dan nyamuk yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Untuk itu, Pemerintah Pusat dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2020 melalui Dinas PUPR Kabupaten Lombok Barat mengupayakan sebuah proyek yang bertujuan untuk peningkatan kondisi sanitasi masyarakat dengan pembangunan Septik Tank SNI yang berbasis masyarakat (SLBM). Program pembangunan Septik Tank ini dilaksanakan serentak di 4 (empat) Desa yang ada di Kecamatan Lembar yaitu Desa Lembar, Desa Lembar Selatan, Desa Labuan Tereng, & Desa Eyat Mayang. Untuk pelaksanaannya di bentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berasal dari Unsur Masyarakat dalam hal ini untuk mobilisasi serta pemberdayaan masyarakat. Di Desa Eyat Mayang KSM yang dibentuk adalah "KSM Jelateng" Sesuai Lokasi Program dengan Pengurus Inti Ketua AMAR PATONI,S.Pd, Sekretaris NURISAH, S.Pd, Bendahara HAMDIAH, AMd.Keb.
Sebelum pelaksanaan program, KSM Jelateng bersama Fasilitator Lapangan dan Teknis yakni UMAR YADI,S.Pd dan TAUPIQURRAHMAN, ST Pembangunan Septik Tank SLBM DAK 2020 dilaksanakan di Desa antara Bulan Agustus-Desember 2020 dengan Pencairan 3 (Tiga) Termin.
Untuk proses Penetapan Lokasi, hal yang harus dilakukan adalah pemilihan lokasi dengan kriteria sebagai berikut:
Khusus di Desa Eyat Mayang Fasilitator Lapangan & Fasiltator Teknis Bersama Perangkat Desa melakukan kunjungan dan survey ke beberapa lokasi yang menjadi calon lokasi program atau daerah mana saja yang kemungkinan memiliki potensi dan kebutuhan untuk bisa dijadikan Lokasi. Maka Diambilkah Dusun yang Padat Penduduk yang menjadi lokasi yaitu:
Untuk di Dusun Jelateng Barat, Desa Eyatg Mayang letaknya berada dipinggiran Gunung. Sebagian besar dari warga sudah memilki WC dengan pembuangan akhir di septik tank/Buis, tetapi sebagian besar kondisi buisnya memenuhi syarat karena jarak dengan sumber air/sumur kurang dari 10 meter. Hanya sebagian kecil dari warga yang tidak memiliki WC dan melakukan BAB di Gunung, Draenase, & bahkan sungai yang ada di Dekat Persawahan Masyarakat Jelateng. Beberapa warga yang rumahnya dipinggir Partt justru membuang limbah ke Partit Langsung tanpa ada Lubang Septik Tank. Sedangkan untuk limbah domestik rumah tangga dari kamar mandi, dapur, limbah cucian juga dibuang ke parit-parit yang terletak di depan Jalan Raya Kabupaten atau Samphanya belakang rumah warga. Sehingga Jika Musim Hujan Turun berakibat Banijir karena Parit sudah dipenuhi Sampah Rumah Tangga maupun Material Alam seperti Batu Coral dan Pasir. Ini Perlu Perhatian Pemerintah Kabupaten untuk menangulangginya seperti Kegiatan Normalisasi Parit karena Itu sudah menjadi Ranah Kabupaten bukan Ranah Pemerintah Desa.
Sebagian besar kondisi masyarakat di calon lokasi program adalah kelompok masyarakat menengah ke bawah. Masyarakat bekerja di sektor informal seperti Petani, buruh, kuli bangunan, pedagang, tukani, dan lain-lain.
Harapan masyarakat di Dusun Jelateng Barat Desa Eyat Mayang bahwa dengan adanya pembangunan Septik Tank SNI ini ini akan dapat meningkatkan kesehatan lingkungan di Dusun Jelateng Barat, selain itu keinginan serta motivasi warga meningkat setelah adanya program Lokal WC Komunal & CTPS dari Dana Kemenkes di Tahun 2019.
Sebagian besar warga pada dasarnya bersedia untuk berkontribusi baik tenaga maupun materi untuk program pengembangan dan pembangunan Septik Tank Berbasis Masyarakat selama program tersebut dirasa bermanfaat bagi masyarakat.
0 Post a Comment:
Posting Komentar